A.Defenisi imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi tertentu.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu.
Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat imunisasi, yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh), bukan menimbulkan penyakit.
B. Tujuan imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk:
• menurunkan angka kematian
• menurunkan angka kesakitan dan kecacatan
Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun bila anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih parah. Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada penyakit poliomyelitis.
• mengendalikan wabah
C. Sasaran imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
• semua anak di bawah usia 1 tahun
• anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
• anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
D. Tempat pelaksanaan imunisasi
Imunisasi bisa didapatkan di:
• Puskesmas
• Posyandu
• Rumah sakit atau rumah bersalin
• Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis
E. Penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi
• Polio (Poliomyelitis)
Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular melalui air liur. Tanda-tanda awalnya adalah anak demam, batuk dan menjadi rewel. Dua hari kemudian leher menjadi kaku, sakit kepala dan kaki terasa kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau lengan menjadi lemas dan lumpuh.Walaupun dapat sembuh tetap akan cacat seumur hidup. Kelumpuhan juga dapat terjadi pada otot pernafasan sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak dapat diobati, namun dapat dicegah dengan imunisasi.
• TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat menular melalui pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis TBC pada tulang, meningitis atau radang pada selaput otak dan dapat menyerang seluruh organ lain pada tubuh manusia. Anak dapat menderita cacat atau terjadi kematian.
• Campak (Measles/ Morbili/ Rubella)
Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili. Menyerang selaput lendir dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam 3 – 5 hari, disertai batuk dan pilek. Kemudian timbul kemerahan dimulai dari belakang telinga, menjalar ke leher, muka, dahi, dada dan ke seluruh tubuh. Komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak) dan Bronchopneumonia (radang paru).
• Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium Dyphteriae. Menyerang daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat
Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang bila disentuh mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas sehingga suara anak hilang dan sesak nafas bahkan dapat terjadi kematian.
Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang akan menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica), sehingga pada hari ke-14 anak dapat mati mendadak.
• Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)
Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang anak-anak selama kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari kemudian diikuti dengan batuk yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas diikuti 10 – 20 kali batuk beruntun kemudian muntah. Jika tidak diobati penyakit ini dapat mengakibatkan radang paru-paru sehingga anak batuk darah, dapat juga terjadi kerusakan otak, sehingga anak kejang, pingsan, bahkan terjadi kematian.
• Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup bertahun-tahun di tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit ini menyerang semua usia dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci, leher, tulang belakang dan punggung kaku, perut kram dan keras seperti papan, serta anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak mau menyusu lagi karena mulutnya kaku.
• Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning pada kulit. Penyakit ini berlangsung secara menahun dan akan mengakibatkan kanker hati di kemudian hari.
YOGO. S,kep
Health is a priceless blessing of his pricing
kesehatan
Senin, 20 Januari 2014
Jumat, 28 September 2012
Apa itu Diabetes
Definisi Diabetes Melitus
Definisi Diabetes Melitus
Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit tertua pada
manusia. Berasal dari istilah kata Yunani, Diabetes yang berarti pancuran dan
Melitus yang berarti madu atau gula.
Kurang lebih istilah Diabetes Melitus menggambarkan gejala
diabetes yang tidak terkontrol, yakni banyak keluar air seni yang manis karena
mengandung gula. Oleh karena demikian, dalam istilah lain penyakit ini disebut
juga “Kencing Manis”.
Secara definisi medis, definisi diabetes meluas kepada suatu
kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena
adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik yang
sifatnya absolut maupun relatif.
Latarbelakang
Diabetes Melitus
Diabetes
melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal. Pada
kondisi normal, kadar gula tubuh akan selalu terkendali, berkisar 70-110 mg/dL,
oleh pengaruh kerja hormon
insulin yang diproduksi oleh kalenjar pankreas.
Setiap sehabis makan, terjadi penyerapan makanan seperti
tepung-tepungan (karbohidrat) di usus dan akan kadar gula darah meningkat.
Peningkatan kadar gula darah ini akan memicu produksi hormon
insulin oleh kalenjar
pankreas.
Berkat pengaruh hormon insulin ini, gula dalam darah
sebagian besar akan masuk ke dalam berbagai macam sel tubuh (terbanyak sel
otot) dan akan digunakan sebagai bahan energi dalam sel tersebut.
Sel otot kemudian menggunakan gula untuk beberapa keperluan
yakni sebagai energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dan jika masih ada
sisa, sisa sebagian tersebut diubah menjadi lemak dan protein.
Diabetes Melitus Tipe
1
Pada Diabetes Melitus Tipe 1 penyebab utamanya ialah
terjadinya kekurangan hormon
insulin pada proses penyerapan makanan.
Fungsi utama hormon
insulin dalam menurunkan kadar gula darah secara alami dengan cara :
Meningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati.
Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.
Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.
Jika insulin berkurang, kadar gula di dalam darah akan
meningkat. Gula dalam darah berasal dari makanan kita yang diolah secara
kimiawi oleh hati. Sebagian gula disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk
tenaga.
Disinilah fungsi hormon
insulin sebagai “stabilizer” alami terhadap kadar glukosa dalam darah.
Jika terjadi gangguan sekresi (produksi) hormon
insulin ataupun terjadi gangguan pada proses penyerapan hormon
insulin pada sel-sel darah, maka potensi terjadinya diabetes melitus
sangat besar sekali.
Diabetes Melitus
Tipe 2
Jika pada Diabetes Melitus 1 penyebab utamanya adalah dari
malfungsi kalenjar
pankreas, pada Diabetes Melitus Tipe 2, gangguan utama justru terjadi pada
volume reseptor (penerima)hormon
insulin, yakni sel-sel darah.
Dalam kondisi ini produktifitas hormon
insulin bekerja dengan baik, namun tidak terdukung oleh kuantitas
volume reseptor yang cukup pada sel darah, keadaan ini dikenal dengan
resistensi insulin.
Walau belum dapat dipastikan penyebab utama resistensi
insulin, dibawah ini terdapat beberapa faktor-faktor yang memiliki berperan
penting terjadinya hal tersebut:
Obesitas, terutama yang besifat sentral (bentuk tubuh apel)
Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat
Kurang gerak badan (olahraga)
Faktor keturunan (herediter)
Diabetes Melitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal.
Gejala-gejal yang timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru
akan menjerumuskan ke dalam komplikasi yang lebih fatal.
Jika berlangsung menahun, kondisi penderita Diabetes Melitus
berpeluang besar menjadi ketoasidosis ataupunhipoglikemia.
Lakukan pemeriksaan dini pada tubuh, tidak perlu menunggu
hingga timbul gejala. Karena dengan dilakukan diagnosis dini, dokter dan pasien
dapat menanggulangi diabetes melitus dengan baik agar kita mampu mencegah
tersebut sebaik-baiknya.[] (DA)
Gejala penyakit diabetes dibedakan menjadi 2
tahap, yaitu tahap awal dan tahap akut.
Gejala Penyakit Diabetes Tahap Awal:
Gejala Penyakit Diabetes Tahap Awal:
·
Penderita sering buang air
kecil, terutama pada malam hari, dan dengan volume yang banyak (Poliuri)
·
Saat tubuh menarik sejumlah
besar cairan, tak bisa dihindari tubuh Anda akan terus merasa haus. (Polidipsi)
·
Sering merasa lemas karena
insulin Anda bermasalah sehingga sel tubuh Anda tak bisa menyerap gula dengan
baik (Polifagi)
Setelah gejala-gejala diabetes tahap awal ini terdeteksi
penderita harus menjalani diet karbohidrat dan berolahraga secara teratur. Tak
ada cara lain yang bisa menghindarkan Anda dari kondisi yang lebih kronis.
Gejala Penyakit Diabetes Tahap Akut:
Gejala Penyakit Diabetes Tahap Akut:
·
Sering mengalami kesemutan
·
Kulit terasa tebal, panas dan
tertusuk jarum
·
Mudah mengantuk dan lelah,
kram
·
Gairah seksual menurun
drastis.
Sumber
Jumat, 17 Agustus 2012
Makalah Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
Pengertian
Benigna prostat hipertrofi adalah pembesaran progresif
pada kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih dari 50 tahun) yang
menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius.
(Doengoes, 2000: 67)
Tanda-tanda
·
Mengejan
·
Pancaran lemah
·
Pengosongan tidak
sempurna
·
Kencing tidak puas
·
Kencing terputus
·
Sering kencing
·
Kesulitan menahan rasa
ingin kencing
·
Menetes setelah
kencing
·
Kencing malam hari
Etiologi
Penyebab BPH belum jelas namun terdapat faktor resiko
umur dan hormon enstrogen
(Mansjoer, 2000 hal 329)
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti
penyebab terjadinya hiperflasia prostat tetapi beberapa
hipotesis menyebutkan
bahwa hiperflasia prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar
Dehidrotesteron
(DHT) dan proses aging (menjadi tua).
Beberapa hipotesis
yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperflasia prostat adalah:
1. Adanya
perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut
2. Peranan
dari growth factor sebagai pemicu pertumbuhan stoma kelenjar prostat
3. Meningkatnya
lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati
4. Teori
sel stem menerangkan bahwa terjadi proliferasi abnormal sel stem sehingga
menebabkan menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat
menjadi kelenjar prostat menjadi berlebihan (poenomo, 2000, hal 74-75)
Penyebab BPH tidak diketahui, tapi tampaknya terdapat
kaitan dengan perubahan derajat hormon yang
dialami dalam proses lansia.
(Barbara C Long, 1999: 32)
Patofisiologi
BPH sering terjadi pada pria yang berusia 50 tahun lebih,
tetpai perubahan mikroskopis pada prostat sudah
dapat ditemukan pada usia 30-40
tahun. Penyakit ini dirasakan tanpa ada gejala. Beberapa pendapat
mengatakan
bahwa penyebab BPH ada keterkaitan dengan adanya hormon, ada juga yang
mengatakan
berkaitan dengan tumor, penyumbatan arteri, radang, gangguan
metabolik/ gangguan gizi. Hormonal yang
diduga dapat menyebabkan BPH adalah
karena tidak adanya keseimbangan antara produksi estrogen dan
testosteron. Pada
produksi testosteron menurun dan estrogen meningkat. Penurunan hormon
testosteron
dipengaruhi oleh diet yang dikonsumsi oleh seseorang. Mempengaruhi
RNA dalam inti sel sehingga terjadi
proliferasi sel prostat yang mengakibatkan
hipertrofi kelenjar prostat maka terjadi obstruksi pada saluran
kemih yang
bermuara di kandung kemih. Untuk mengatasi hal tersebut maka tubuh mengadakan
oramegantisme yaitu kompensasi dan dekompensasi otot-otot destruktor.
Kompensasi otot-otot
mengakibatkan spasme otot spincter kompensasi otot-otot
destruktor juga dapat menyebabkan penebalan
pada dinding vesika urinaria dalam
waktu yang lama dan mudah menimbulkan infeksi.
Dekompensasi otot destruktor menyebabkan retensi urine sehingga tekanan vesika
urinaria
meningkat dan aliran urine yang seharusnya mengalir ke vesika urinaria
mengalami selek ke ginjal. Di ginjal
yang refluks kembali menyebabkan dilatasi
ureter dan batu ginjal, hal ini dapat menyebabkan pyclonefritis.
Apabila telah
terjadi retensi urine dan hidronefritis maka dibutuhkan tindakan pembedahan
insisi. Pada
umumnya penderita BPH akan menderita defisit cairan akibat irigasi
yang digunakan alat invasif sehingga
pemenuhan kebutuhan ADC bagi penderita
juga dirasakan adanya penegangan yang menimbulkan nyeri luka
post operasi
pembedahan dapat
Pemeriksaan Fisik :
Terapi :
Pemeriksaan Fisik :
·
Kandung kencing penuh (Adanya retensio urine)
·
Nyeri Suprapubik (Tanda-tanda infeksi saluran
kencing)
·
Colok dubur terasa pembesaran prostat
a. Non
bedah : Medikamentosa (alfa blocker & anti androgen)
sementara pemasangan kateter
b. Bedah
: Operasi terbuka (Prostatektomi)
Sumber Referensi :
Doengoes, 2000: 67
Mansjoer, 2000 hal 329
Poenomo, 2000, hal 74-75
Barbara C Long, 1999: 32
http://dokterbedahmalang.com/hipertrofi-prostat-benigna-bph/
Rabu, 15 Agustus 2012
Artikel Kesehatan (Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut)
Mitos Masuk Angin Duduk = SSJKA
ANGIN DUDUK = SSJKA (Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut)
Kemarin ada seorang teman dikantor yg meninggal di usia yg ke-31 dgn
status single. Menurut dokter-dokter yg turut melayat, kemungkinan
penyebabnya adalah Angin Duduk, karena hari senin. Dia masih masuk
kantor, walaupun pada saat jam istirahat minta ijin pulang karena
kepalanya pusing. Kebetulan ybs tidur sekamar dgn kakak perempuannya
yg juga bekerja di kantor yg sama dan masih sempat terbangun karena
adiknya menanyakan minyak kayu putih sekitar setengah 12 malam, lalu
paginya waktu dibangunkan pagi hari utk berangkat ke kantor, ternyata
sang adik sudah meninggal dgn posisi tidur dgn wajah sedikit menahan
rasa sakit dan kebiruan sekitar leher.
Atas dasar itulah saya informasikan sedikit mengenai Angin Duduk atau
nama kerennya Sindrom Jantung Koroner Akut.
1. Angin Duduk sama dgn Sindrom Jantung Koroner Akut Hanya dlm 15
menit sampai 30 menit, orang yg terserang angin duduk bisa meninggal.
Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja. Dunia
kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah
baru penyakit jantung yg akrab disebut angin duduk.
2. Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi
identik dgn sindrom serangan jantung koroner akut(SSJKA).
Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan
lalu.
Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yg berkembang
dimasyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit
yg berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dlm waktu 15
hingga 30 menit sejak serangan pertama.
Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya
tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks.
Segeralah pergi ke rumah sakit yg menyediakan fasilitas penanganan
gawat darurat jantung.
Ingat! Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama.
Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir
banyak disikapi masyarakat dgn tindakan yg salah. Misalnya,penderita
dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan utk
mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa
ada tanda-tanda sakit
Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti
· Rasa ditekan
· Rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.
· Rasa terbakar dgn sesak napas dan keringat dingin.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri,
bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yg disertai kembung
pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.
Sumber masalah sesungguh hanya terletak pada penyempitan pembuluh
darah jantung (vasokonstriksi) .
Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
· Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dlm pembuluh darah
akibat konsumsi kolesterol tinggi.
· Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus);
· Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang
yg terus menerus.
· Keempat, infeksi pada pembuluh darah..
Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yg
masuk ke dalam jantung.
Ketidak-seimbangan pasokan dgn kebutuhan oksigen pada tubuh
mengakibatkan nyeri dada yg dalam istilah medisnya disebut angina.
Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada
sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dgn serangan jantung
koroner (SJK) (infark miokard).
Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung
karena aktivitas fisik yg berlebihan. Sementara pada SSJKA angina
terjadi akibat sumbatan tidak total yg dirasakan saat istirahat.
'SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek, masuk angin, atau
penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling
lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali
dirasakan' kata Teguh.
Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angin ini. Soalnya
penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat.
Diambil dari Forum Kesehatan Kaskus
Kemarin ada seorang teman dikantor yg meninggal di usia yg ke-31 dgn
status single. Menurut dokter-dokter yg turut melayat, kemungkinan
penyebabnya adalah Angin Duduk, karena hari senin. Dia masih masuk
kantor, walaupun pada saat jam istirahat minta ijin pulang karena
kepalanya pusing. Kebetulan ybs tidur sekamar dgn kakak perempuannya
yg juga bekerja di kantor yg sama dan masih sempat terbangun karena
adiknya menanyakan minyak kayu putih sekitar setengah 12 malam, lalu
paginya waktu dibangunkan pagi hari utk berangkat ke kantor, ternyata
sang adik sudah meninggal dgn posisi tidur dgn wajah sedikit menahan
rasa sakit dan kebiruan sekitar leher.
Atas dasar itulah saya informasikan sedikit mengenai Angin Duduk atau
nama kerennya Sindrom Jantung Koroner Akut.
1. Angin Duduk sama dgn Sindrom Jantung Koroner Akut Hanya dlm 15
menit sampai 30 menit, orang yg terserang angin duduk bisa meninggal.
Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja. Dunia
kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah
baru penyakit jantung yg akrab disebut angin duduk.
2. Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi
identik dgn sindrom serangan jantung koroner akut(SSJKA).
Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan
lalu.
Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yg berkembang
dimasyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit
yg berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dlm waktu 15
hingga 30 menit sejak serangan pertama.
Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya
tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks.
Segeralah pergi ke rumah sakit yg menyediakan fasilitas penanganan
gawat darurat jantung.
Ingat! Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama.
Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir
banyak disikapi masyarakat dgn tindakan yg salah. Misalnya,penderita
dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan utk
mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa
ada tanda-tanda sakit
Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti
· Rasa ditekan
· Rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.
· Rasa terbakar dgn sesak napas dan keringat dingin.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri,
bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yg disertai kembung
pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.
Sumber masalah sesungguh hanya terletak pada penyempitan pembuluh
darah jantung (vasokonstriksi) .
Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
· Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dlm pembuluh darah
akibat konsumsi kolesterol tinggi.
· Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus);
· Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang
yg terus menerus.
· Keempat, infeksi pada pembuluh darah..
Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yg
masuk ke dalam jantung.
Ketidak-seimbangan pasokan dgn kebutuhan oksigen pada tubuh
mengakibatkan nyeri dada yg dalam istilah medisnya disebut angina.
Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada
sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dgn serangan jantung
koroner (SJK) (infark miokard).
Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung
karena aktivitas fisik yg berlebihan. Sementara pada SSJKA angina
terjadi akibat sumbatan tidak total yg dirasakan saat istirahat.
'SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek, masuk angin, atau
penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling
lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali
dirasakan' kata Teguh.
Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angin ini. Soalnya
penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat.
Diambil dari Forum Kesehatan Kaskus
Langganan:
Postingan (Atom)